Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Administrasi Bisnis

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENDANAAN HUTANG JANGKA PANJANG DENGAN LEASING DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP (Studi Pada PT. Pion Berkah Sejahtera Malang) Atika Damayanti; Moch. Dzulkirom, AR; Achmad Husaini
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 37, No 1 (2016): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.431 KB)

Abstract

Fixed assets is an important part in the activities of production companies, mainly vehicles in service companies such otobus. Busses being the only fixed assets used in the activities of the company to generate revenue through the tourist bus rental services. Research carried out in PT. Pion Berkah Sejahtera Malang which the company will perform additional one unit of tourist buses which requires substantial funds and should seek alternative sources of financing long term debt or leasing for the company internal resources are not sufficient to make the purchase in cash so that the company hattush seek external funding sources. The present value calculation results indicate long term debt and leasing of Rp.1.083.394.326,00 of Rp.1.163.462.880,00. The ratio between the long term debt by leasing shows the difference of Rp.80.068.554,00. The decision shows an alternative long term debt has the smallest compared with a cash outflow and the leasing company can save costs by Rp.80.068.554,00. Key word : fixed assets, long term debt, leasing, NPV ABSTRAK Aktiva tetap merupakan bagian terpenting dalam kegiatan produksi perusahaan, terutama kendaraan dalam perusahaan jasa seperti perusahaan otobus. Bus pariwisata menjadi satu-satunya aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan melalui jasa penyewaan bus pariwisata tersebut. Penelitian dilakukan di PT. Pion Berkah Sejahtera Malang, yang mana perusahaan akan melakukan penambahan satu unit bus pariwisata yang membutuhkan dana yang besar sehingga harus mencari alternatif sumber pendanaan hutang jangka panjang atau leasing karena sumber dana intern perusahaan tidak mencukupi untuk melakukan pembelian bus baru secara tunai sehingga perusahaan harus mencari sumber dana ekstern.. Hasil perhitungan menunjukkan nilai present value cash outflow hutang jangka panjang sebesar Rp.1.083.394.326,00 dan leasing sebesar Rp.1.163.462.880,00. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan leasing menunjukkan selisih sebesar Rp.80.068.554,00. Hasil keputusan menunjukkan alternatif hutang jangka panjang memiliki cash outflow terkecil dibandingkan dengan leasing dan perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp.80.068.554,00. Kata kunci : aktiva tetap, hutang jangka panjang, leasing, NPV